*Sidoarjo* — Upaya memperkuat ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sidoarjo terus digencarkan. Salah satunya dengan pelaksanaan sertifikasi profesi bagi pendamping UMKM. Hal ini selaras dengan 14 Program Prioritas Pemerintah Kabupaten. Kegiatan yang diselenggarakan Klinik Usaha Nasional berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berlisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), merupakan bentuk komitmen munculnya pendamping UMKM yang kompeten dan profesional.
Sertifikasi profesi pendamping UMKM merupakan pengakuan resmi atas kompetensi seseorang dalam mendampingi pelaku UMKM, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan pendampingan, hingga pelaporan hasil. Sertifikat yang diterbitkan BNSP menjadi bukti bahwa pendamping telah memenuhi standar nasional dan siap berkontribusi nyata dalam pengembangan UMKM.
Kualifikasi dan kompetensi yang diuji mencakup beberapa unit kompetensi inti, antara lain: identifikasi masalah dan analisis kebutuhan UMKM, penyusunan rencana pendampingan, pendampingan pengurusan kelembagaan dan perizinan, penyusunan rencana bisnis, pemasaran, serta pelaporan hasil pendampingan. Ujian dilakukan melalui asesmen portofolio, simulasi kasus, dan wawancara langsung dengan asesor tersertifikasi BNSP.
Menurut Chairil Anwar Ketua Pelaksana Kegiatan ini, “Uji kompetensi ini bertujuan mengukur dan memastikan pendamping UMKM memiliki keterampilan yang dibutuhkan di lapangan. Dengan sertifikat ini, pendamping diakui secara nasional dan lebih dipercaya oleh UMKM maupun pihak lain seperti pemerintah maupun Perusahaan swasta”.
Tujuan utama sertifikasi ini adalah meningkatkan kualitas pendampingan, memperkuat kredibilitas profesi, dan memperluas akses UMKM terhadap sumber daya serta peluang bisnis. Dalam konteks pemberdayaan, pendamping bersertifikat mampu memberikan solusi konkret bagi permasalahan UMKM, seperti akses permodalan, legalitas usaha, pemasaran digital, hingga inovasi produk.
Dampak yang diharapkan dari sertifikasi ini sangat signifikan. Bagi UMKM, kehadiran pendamping bersertifikat meningkatkan kepercayaan dan kualitas layanan pendampingan. Bagi ekosistem bisnis lokal, sertifikasi ini memperkuat jaringan profesional dan membuka peluang kolaborasi lintas sektor. “Pendamping yang kompeten adalah kunci agar UMKM naik kelas dan mampu bersaing di pasar nasional maupun global,” ujar Sularno, asesor LSP.
Pelaksanaan sertifikasi ini disambutan positif. Sebanyak 15 peserta mengikuti pelatihan dan uji kompetensi yang berlangsung selama tiga hari. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari dosen, pelaku UMKM, hingga konsultan bisnis. “Saya merasa lebih percaya diri mendampingi UMKM setelah mengikuti sertifikasi ini. Materinya sangat aplikatif dan sesuai kebutuhan di lapangan,” ungkap Winda, salah satu peserta.
Direktur Pendidikan Klinik Usaha Nasional, Rizki Taufik. menegaskan bahwa sertifikasi profesi pendamping UMKM menjadi bagian penting dari strategi pemberdayaan UMKM. “Program ini memastikan setiap pendamping memiliki kompetensi sesuai standar nasional, sehingga UMKM mendapat layanan terbaik dan berdaya saing."
Dengan semakin banyak pendamping UMKM tersertifikasi, diharapkan ekosistem UMKM di Sidoarjo dan Indonesia secara umum akan semakin tangguh dan inovatif. Klinik Usaha Nasional menghimbau para pendamping dan penggiat UMKM untuk mengikuti sertifikasi profesi pendamping umkm demi masa depan UMKM yang lebih maju dan berdaya saing global. Agar lebih professional dan menjadi bagian dari perubahan besar untuk UMKM Indonesia. (*)