-->

SRPB Jatim Latih Program SPAB bagi Stakeholder SMA Negeri 2 Nganjuk

05 Juli 2021, 12:50:00 PM WIB Last Updated 2021-07-05T05:50:41Z

*Nganjuk* - SRPB Jatim (Sekber Relawan Penanggulangan Bencana jawa Timur) bersama BPBD Jatim (Badan Penanggulangan Bencana Daerah jawa Timur) terus mengedukasi masyarakat melalui Program SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana). SMA Negeri 2 Nganjuk merupakan tujuan berikutnya dari rangkaian Road Show SPAB.
SMAN 2 Nganjuk termasuk sekolah unggulan di daerahnya, berlokasi di perkotaan Nganjuk. Potensi bahaya pada sekolah ini adalah Covid-19 dengan urutan pertama, banjir urutan kedua, dan gempa di urutan ketiga dengan potensi rendah (inarisk personal,2021). 
Di kota angin ini, selama dua hari (28-29 Juni) tim SPAB Jatim membantuk Satuan Pendidikan Aman Bencana dengan melibatkan para _stake holder_ sekolah.
Tim SPAB yang bertugas dan berasal dari unsur SRPB Jatim adalah Aslichatul Insiyah (Fasilitator), Rahmad Subekti Kimiawan (Fasilitator) dan Djoemadi (Support) dibarengi oleh tim dari unsur BPBD Jawa Timur.
Pada hari pertama, diawali dengan mencuci tangan, dan test suhu badan, seluruh peserta sejumlah 100 orang berada dalam satu ruangan aula besar. Komposisi aula yang memadai, memungkinkan peserta untuk tetap duduk berjarak dan mematuhi protokol kesehatan. 
Acara dibuka secara resmi oleh Gatot Subroto, SE, M. PSDM, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur. Dilanjutkan dengan materi dari BPBD Nganjuk dan Dinas pendidikan Nganjuk yang disampaikan oleh Drs. Sarjono, MM. 
Kelas stake holders diikuti oleh kepala sekolah Dr. Rita Amalisa, staf, dewan guru, petugas kebersihan, penjaga sekolah, Pembina Pramuka, dan perwakilan komite dan siswa. Luaran dari kelas stakeholders ini adalah dokumen kajian risiko lengkap dengan pemasangan rambu  jalur evakuasi dan titik kumpul. Sedangkan luaran dari kelas siswa yang berjumlah 65 siswa berupa skill PPGD, pembuatan tandu, dan arahan bila ada gempa. 
Hari kedua, berisi agenda geladi bersih simulasi evakuasi gempa, dilanjutkan dengan simulasi. Sebagai materi terahir, disampaikan tata cara pemadaman kebakaran dengan menggunakan cara konvensional (karung goni yang dibasahi) dan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Mereka mempraktikkan langsung dari teori sudah diterima sehari sebelumnya.
Pelatihan hari terakhir ini menarik. Seluruh peserta praktik lapangan bagaimana memadamkan api. Tim BPBD Provinsi Jawa Timur, dan BPBD Nganjuk bersama dengan fasilitator mendampingi siswa dan stake holders sekolah yang ingin mencoba praktik pemadaman baik menggunakan pemadaman secara konvensional maupun APAR. 
Peserta merasa program ini sangat bermanfaat, diungkapkan kepala sekolah yang akrab dipanggil bu Rita. “Ini adalah program yang penting. Saya bersyukur SMA Negeri 2 Ngajuk mendapat ilmu baru tentang kebencaaan ini. Setidaknya stake holder lebih tenang ketika bencana datang. Tahu yang harus dilakukan.” Pungkas Dr. Rita Amalisa
Kegiatan diahiri dengan arahan dari kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk drs. Abdul Wakid, M.M. Pesan pentingnya adalah Kenali bahayanya, siapkan strateginya, kurangi risikonya, siap untuk selamat.  (*)
Komentar

Tampilkan

Terkini