Tanggul sungai Avour Besuk di Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, kembali jebol di titik ke enamnya, Jumat (5/2) malam. Jebolan tanggul paling baru ini, berukuran hingga 50 meter.
Tentunya, berdampak langsung pada tiga dusun yang berada di Desa/Kecamatan Bandarkedungmulyo. Luapan sungai, bahkan mencapai ketinggian dua meter dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Peristiwa jebolnya tanggul pada sisi barat sungai avour besuk ini, terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, letaknya berada di Dusun Kedunggabus, dan lokasinya hanya berjarak beberapa meter dari permukiman warga.
"Tanggul yang jebol, berada di sisi barat sungai Avour Besuk. Kejadiannya tadi malam, waktu itu memang sungai Avournya sedang penuh, air sudah meluber sejak sore," terang M Sulton (49) warga Kedunggabus.
Selanjutnya, warga mulai membuat tanggul darurat untuk menghalangi air meluber dengan sejumlah karung yang diisi tanah. Namun meski sudah berupaya, tanggul sisi barat sebelah utara justru jebol dan air langsung meluber ke pamukiman.
Air yang meluber karena jebolan tanggul, juga terus menyebar ke seluruh Dusun Kedunggabus, bahkan berdampak ke dua dusun lainnya yang berdekatan. Sejak itu, warga mulai panik dan keluar meninggalkan rumahnya masing-masing untuk mencari tempat perlindungan.
"Cepat sekali airnya, dua jam sudah mulai masuk rumah airnya. Semuanya mengungsi, ada yang ke saudaranya, banyak juga yang membuat tenda di tanggul Sungai Brantas sana, saya sendiri memilih bertahan di tanggul Avour Besuk sejak tadi malam, karena punya tanggungan hewan," imbuhnya.
Hingga Sabtu (6/2) pagi, ketinggian air yang masuk perkampungan di Desa Bandarkedungmulyo juga terpantau masih sangat tinggi. Bahkan, titik terdalam banjir di Dusun Kedunggabus tercatat air merendam pemukiman hingga dua meter.
"Benar, jadi sejak pukul 22.00 malam kemarin, tiga dusun di Desa Bandarkedungmulyo seluruhnya terendam banjir. Dusun Kedungasem yang tidak terlalu tinggi, Dusun Bandarkedungmulyo yang lumayan, dan Dusun Kedunggabus yang paling fatal," kata Zainal Arifin, Kepala Desa Bandarkedungmulyo saat dikonfirmasi (6/2).
Zainal menyebut, hampir seluruh desanya terdampak banjir akibat jebolnya Avour Besuk. Dari tiga dusun itu, ribuan jiwa terdampak banjir dan harus mengungsi.
"Yang terdampak ada 3.000 sampai 3.500, ada yang mengungsi ke balaidesa, ada juga yang masih bertahan di rumah juga di tanggul brantas,” pungkasnya. (Jang)