-->

BISTAR, Aplikasi Berbagi Tumpangan Karya Putra Mojokerto

15 Agustus 2019, 1:33:00 PM WIB Last Updated 2019-08-15T06:33:30Z



Hasyim (tengah) bersama CEO Suara Surabaya Media, Errol Jonathan (kanan)

Startup yang Bisa Jadi Sponsor Utama Di Event Besar
Aplikasi transportasi online mungkin sudah banyak. Namun, aplikasi yang bertujuan untuk mencari tumpangan, tampaknya baru ada yang satu ini: Bistar. Di sini, semua pemilik kendaraan, punya peluang mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus berprofesi sebagai driver.
Salah satu pagelaran musik jazz terbesar di Indonesia saat ini adalah Jazz Traffic Festival yang tiap tahun diadakan di Surabaya sejak 9 tahun yang lalu. Dan sesuai dengan siapa yang menjadi sponsor utamanya, tahun ini acara itu bertajuk “Bistar Jazz Traffic Festival 2019”. 
Siapa yang menyangka bahwa Bistar yang merupakan aplikasi buatan arek Mojokerto ini sekarang bisa menjadi sponsor utama di sebuah event besar sekelas Jazz Traffic Festival. Acara yang digelar di Surabaya pada tanggal 14-15 September 2019 mendatang ini bakal menghadirkan puluhan artis level nasional. Tentunya warga Mojokerto boleh sedikit berbangga dengan aplikasi ini.
Saat ini, Bistar sudah mulai banyak digunakan di kota Surabaya. Warga Surabaya yang mendaftarkan diri sebagai driver sudah lebih dari 3 ribu orang. “Daftar akun driver di Bistar tak harus berprofesi sebagai driver dan daftarnya cukup online, tidak ribet, itulah mengapa saat aplikasi ini dipublikasikan di Surabaya, pendaftarnya langsung banyak sekali. Apapun profesinya, bisa cari tambahan duit dari aplikasi ini,” terang Hasyim Muhammad, founder sekaligus CEO dari PT Bisa Antar Indonesia yang merupakan putra asli Mojokerto. 
Bistar mengusung konsep berbagi tumpangan. Itu yang membuat beda dengan aplikasi taksi online atau ojek online yang sudah ada. Di Bistar, penumpang bisa memesan jauh-jauh hari jika perlu diantar ke suatu tempat, baik itu dalam kota hingga luar kota. “Taksi online biasanya akan sangat mahal jika tujuannya luar kota. Tapi di Bistar, bisa saja kita dapat harga murah karena kita menumpang ke mobil orang yang punya tujuan yang sama dengan kita,” terang Hasyim.
Penumpang bisa dibilang sangat dinyamankan di aplikasi ini karena saat order dia punya pilihan siapa driver yang akan melayaninya. Penumpang bisa memilih type mobilnya, tahun pembuatan mobilnya, bahkan hingga tarif perjalanannya. “Bistar bukan perusahaan transportasi karena Bistar tidak menentukan harga. Bistar hanya mempertemukan driver dan penumpang. Driver berhak sepenuhnya menentukan harga perjalanan. Namun di sisi lain penumpang juga berhak memilih driver.”
Dengan konsep yang benar-benar berbeda itulah, tak heran jika masyarakat dengan mudah menerima kehadiran aplikasi baru ini, termasuk para driver online yang sudah ada. Dan tak heran pula jika saat ini pertumbuhan pemakai Bistar di Surabaya semakin meningkat. “Kami secara perusahaan, memang melakukan promo secara masif di Surabaya. Ini tak lepas dari banyaknya investor yang merapat ke Bistar dan menyuntikkan dananya ke kami. Kami memang secara rutin membuka diri kepada investor yang ingin ikut menjadi pemilik Bistar,” jelasnya.
Tentunya tak banyak start-up potensial yang membuka diri ke investor. Namun Hasyim berkeyakinan bahwa sebenarnya banyak di masyarakat yang sebenarnya ingin tahu tentang peluang di dunia start-up yang saat ini sedang tumbuh pesat. “Kebanyakan start-up hanya fokus kepada investor level nasional. Untuk menuju ke sana kan sangat sulit. Seleksi alamnya terlalu ketat, padahal sebenarnya banyak investor di sekeliling kita. Investor Bistar saat ini levelnya baru lokal kok, Surabaya dan sekitarnya saja. Bahkan ada 1 orang ibu-ibu dari Mojokerto yang menjadi salah satu investor Bistar,” tambahnya.
“Dengan adanya investor, justru bisa membuat perusahaan berjalan on the right track. Karena dengan dimiliki banyak orang, kita nggak bisa sembarangan menjalankan perusahaan. Dan bisa Anda lihat, bisa menjadi sponsor utama di Jazz Traffic Festival itu kan bukti bahwa kita berkembang seperti yang diharapkan para investor kami,” tutup Hasyim.(lintasmojo)
Komentar

Tampilkan

Terkini